Kasus Diet PPOM

KASUS 2
Pasien bernama Ny.Betty, umur 63 tahun, Berat badan 46 kg, Tinggi badan 160 cm. Pasien tersebut bekerja sebagai pedagang. Saat ini pasien sedang menjalani rawat inap di ruang paru. Pasien tersebut di diagnosis menderita Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM). Kondisi pasien saat ini adalah Compos mentis. Hasil pemeriksaan kadar GDS : 180 mg/dL, Leukosit : 13.000 mg/dL,Asam urat : 9,2 mg/dL. Pasien mengeluh sering batuk-batuk terutama pada malam hari, sesak nafas, dan susah buang air besar sejak 3 hari yang lalu. Tekanan darah pasien saat ini adalah 120/80 mmHg, suhu tubuh : 39°C.
Kebiasaan makanannya sehari-hari adalah mengkonsumsi makanan cepat saji dan minum-minuman yang bersoda. Dia sangat tidak menyukai sayur dan buah-buahan.
Dari hasil reccal makanan 24 jam di peroleh sbb :
Energi : 2670 kkal
Protein : 49 gr
Lemak : 152 gr
Karbohidrat : 373 gr

Buat NCP untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya !






NCP
Identitas Pasien
Nama : Ny. Betty
Umur : 63Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tinggi Badan :160 cm
Berat Badan :46 kg
Keluhan : sering batuk-batuk terutama pada malam hari, sesak nafas, dan susah buang air besar sejak 3 hari yang lalu
Kondisi : compos mentis
Hasil Diagnosis : Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM).

SKRINING GIZI
SKRINING GIZI Ya Tidak
1. Perubahan BB 
2. Nafsu makan kurang 
3. Kesulitan mengunyah / menelan 
4. Mual&muntah 
5. Diare / konstipasi 
6. Alergi / intoleransi zat gizi 
7. Diet khusus 
8. Enteral / parenteral 
9. Serum albumin rendah 
10. Status gizi normal 









Kesimpulan : berdasarkan hasil kesimpulan skrining gizi diatas status gizi Ny.Betty tidak normal dilihat dari IMT = 17,96 kg/m2 ( Kurus Tingkat Ringan) beserta konstipasi BAB selama 3 hari.
NUTRITION ASSESMENT


Antropometri
BBA =46kg  BBI = 54 kg
TB = 160 cm
IMT = 17,96 kg/m2 ( Kurus Tingkat Ringan)

Biokimia
GDS : 180 mg/dL (tinggi)
Asam urat : 9,2 mg/dL (tinggi)
Leukosit : 13.000 mg/dL (tinggi)

Klinis/Fisik
TD : 120/80 mmHg (normal)
Suhu : 390C (tinggi)
Dietary History Kebiasaan makanannya sehari-hari adalah mengkonsumsi makanan cepat saji dan minum-minuman yang bersoda. Dia sangat tidak menyukai sayur dan buah-buahan.
Dari hasil recall makanan 24 jam di peroleh sbb
Energi : ( 2670 )/( 2600 ) x 100 % = 102,69 % (baik)
Protein : 49/97,5 x 100 % = 50,25 % (buruk)
Lemak : 152/115,56 x 100 % = 131, 53 % (lebih)
Karbohidrat: 373/( 292,5) x 100 % = 127,52 % (lebih)

Aktivitas Fisik Bedrest




DIAGNOSA GIZI
Domain Intake
Kekurangan intake protein (NI-52.1) disebabkan oleh penyebab fisiologi karena adanya peningkatan kebutuhan zat gizi dalam waktu lama akibat penyakit dan kondisi pasien dibuktikan dengan hasil recall protein = 50,25 % (buruk)
Kelebihan Intake Lemak (NI-51.2) disebabkan oleh kurangnya dalam pemilihan makanan yang sehat dan kurangnya pengetahuanyang berhubungan dengan makanan dan nutrisi dibuktikan dengan hasil recall Lemak = 131, 53 % (lebih)
Kelebihan Intake Karbohidrat (NI-53.2) disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pasien tentang nutrisi dan makanan dibuktikan dengan hasil recall KH = 127,52 % (lebih).

Domain Klinis
Perubahan Nilai Lab. Terkait zat gizi khusus disebabkan oleh Gangguan penyakit infeksi yang dialami oleh si pasien, dibuktikan dengan GDS : 180 mg/dL (tinggi), Asam urat : 9,2 mg/dL (tinggi) dan Leukosit : 13.000 mg/dL (tinggi)
Berat Badan Kurang (NC-3.1)disebabkan oleh pola makan salah dan penyebab fisiologis karena adanya peningkatan kebutuhan akan zat hizi terkait penyakit yang diderita dibuktikan dengan IMT = 17,96 kg/m2 (kurus tingkat ringan).
Domain Perilaku
Ketidakmampuan dalam mengatur dir sendiri (NB-2.3) disebabkan oleh pengetahuan yang kurang berhubungan dengan makanan dan zat gizi dibuktikan dengan Kebiasaan makanan yang sehari-hari mengkonsumsi makanan cepat saji dan minum-minuman yang bersoda dan tidak menyukai sayur dan buah-buahan.
Tidak beraktifitas fisik (NB-2.1) disebabkan oleh ketiadaan prioritas mengenai kebutuhan untuk beraktivitas fisik dari si pasien dibuktikan dengan tidak adanya aktivitas fisik yang dilakukan oleh si pasien sebelum sakit.
Berdasarkan hasil diagnose diatas dapat disimpulkan bahwa Ny. Betty disarankan untuk merubah perilaku dengan memperhatikan asupan baik dari segi kualitas maupun kuantitas bahan makanan sebelum dikonsumsi.


INTERVENSI GIZI
Tujuan Diet
Jangka panjang :
- Menaikkan berat badan hingga mencapai normal
- Memberikan asupan makanan sesuai kebutuhan
Jangka Pendek :
Menormalkan suhu tubuh
Memberikan cairan dan elektrolit yang lebih banyak

Jenis Diet : TKTP I (Tinggi Energi Tinggi Protein) Rendah Karbohidrat
3. Perhitungan Zat Gizi
BBI = (TB-100)-10% (TB-100)
= (160-100)-10% (160-100)
= 60-6 kg
= 54 kg
IMT = BB/(TB(m2))
=46/(1,60)2
= 17,98 kg/m2 (Kurus Tingkat Ringan)
Kebutuhan Energi
HBE = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x Umur)
= 655 + (9,6 x 46) + (1,8 x 160) – (4,7 x 63 tahun)
= 655 + 441,6 + 288 – 296,1
= 1088,5 kalori
Kebutuhan Energi = HBE x Faktor Aktivitas x Faktor stress
= 1088,5 x 1,4 x 1,2
= 1828,68 kalori
TKTP I = 2600 kkal
(+)2600 + 130 = 2730 kkal
(-)2600 – 130 = 2470 kkal

Kebutuhan Protein = ( 15% x 2600)/4 = 97,5 gram
5 % (+) 97,5+ 4,875 = 102,375 gram
(-) 97,5– 4,875 = 92,625 gram

Kebutuhan Lemak = (40% x2600 )/9
= 115,56 gram
5 % (+)115,56 +5,778 = 121,338 gram
(-)115,56 –5,778= 109,782 gram

Kebutuhan Karbohidrat = ( 45% x 1300,25)/4
= 292,5 gram
(+)292,5 + 14,625 = 307,125 gram
(-)292,5 – 14,625 =277,875 gram
Kebutuhan Cairan = 32 ml x Kg BB/hari
= 32 x 46 kg = 1472 cc  1,5 L

4. Prinsip Diet
Energi Tinggi
Protein Tinggi
Tinggi Lemak
Karbohidrat rendah
Cairan Cukup
5. Syarat Diet
Energi diberikan tinggi sebesar 2600 kalori untuk menaikkan berat badan
Protein diberikan tinggi sebesar 97,5 gram dari kebutuhan energy total untuk memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak
Lemak diberikan tinggi sebesar 115,56 gram atau 40 % dari kebutuhan energy yang berfungsi sebagai vitamin larut emak dan Resporatory Quontient (RQ) rendah.
Karbohidrat diberikan rendah sebesar 292,5 gram yaitu sisa kebutuhan energy untuk mengurangi sesak napas.
Cairan diberikan cukup untuk mencegah dehidrasi pada pasien
Vitamin dan mineral diberikan cukup.
Serat diberikan cukup untuk melancarkan defekasi dan mencegah munculnya konstipasi
Bentuk makanan lunak untuk mengurangi kerja usus, untuk mengurangi inflamasi yang berlebih.
Pola makan dengan memperhatikan prinsip PKTS ( porsi kecil tapi sering) diberikan 8 kali dengan 4 kali makan utama dan 4 kali selingan
6. Bentuk Makanan : Lunak
7. Frekuensi : PKTS ( 8 x pemberian)
8. Rute : oral
9. Edukasi Gizi Melalui Konsultasi Gizi :
Topik : Gizi seimbang untuk penderita PPOM
Sasaran : Ny. Betty dan Keluarga
Alat Peraga : Foodmodel dan Leaflet
Waktu : ±30 menit
Materi : Prinsip gizi seimbang untuk penderita PPOM.
Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi





E. MONITORING EVALUATING
- Monitoring :
o Memantau kenaikan IMT menjadi normal
o Peningkatan BB secara bertahap.
o Memantau asupan energi dan zat gizi makro dari makanan yang
o Memantau pengurangan frekuensi mual.
Memonitor asupan makanan pasien apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak
Memonitor jenis makanan yang diberikan apakah sesuai dengan anjuran atau tidak
Pola makan yang diberikan apakah sudah terlaksana dengan baik atau tidak
Implementasi sesuai dengan rencana

Evaluasi :
o Mengukur kenaikan BB setiap hari sesaat setelah bangun tidur sampai mencapi IMT normal, yaitu 18,5 – 25,0
o Perubahan asupan energi total dari kebutuhan energi yang harus dipenuhi di lihat dengan cara recall makanan (habis/tidak habis makanan yang diberikan). Dan pemberian protein yang mempunyai nilai bilogis tinggi.
o Pasien dapat mengidentifikasi hambatan yang ada dalam merubah pola makan.
o Pasien dapat menjelaskan pola makan seimbang serta penerapannya pada pengaturan makanan sehari.











Menu Ny. Betty
Waktu Makan Nama Masakan Nama Bahan Makanan Berat (gr) Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
Pukul 07.00 Wib (pagi)




Bubur Ayam Beras Giling 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Daging Ayam 75 213,7 20,2 14,2 0
Jagung Kuning Segar 50 54 1,6 0,6 12,6
Jamur Kuping 20 5,4 0,4 0,1 1
Minyak Goreng 5 43,1 0 5 0

Pukul 09.00 Wib (pagi)





Jus Alpukat Buah Alpukat 100 217,3 1,9 23,5 0,4
Gula Pasir 20 77,4 0 0 20
Susu Kental Manis 15 48 1,2 1,3 8,2
Bubur Sumsum Tepung Beras 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Gula Merah 5 18,8 0 0 4,9
Susu Ultra / Ultra Milk 100 66 3,2 3,9 4,8

Pukul 11.00 Wib (siang)





Nasi Tim Tempe Beras Giling 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Tahu 75 57 6,1 3,6 1,4
Bayam 50 6 0,8 0,1 0,9
Wortel 50 12,9 0,5 0,1 2,4
Minyak Goreng 5 43,1 0 5 0
Pepaya Lunak Pepaya 75 9,7 0,4 0,1 1,8

Pukul 13.00 Wib (siang)


Puding Buah Agar-Agar 4 0 0 0 0
Jeruk 50 69 5,6 1,1 12,9
Gula Pasir 20 77,4 0 0 20

Pukul 15.00 Wib (siang)




Nasi Tim Sup Telur Beras Giling 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Telur Ayam 60 93,1 7,6 6,4 0,7
Bayam 50 18,5 1,9 0,1 3,7
Wortel 20 5,2 0,2 0 1
Minyak Goreng 5 43,1 0 5 0
Pisang Serut Pisang Ambon 100 92 1 0,5 23,4

Pukul 17.00 Wib (sore)

Jus Buah Buah Alpukat 100 217,3 1,9 23,5 0,4
Gula Pasir 20 77,4 0 0 20
Susu Kental Manis 42 134,4 3,3 3,7 22,9

Pukul 19.00 Wib (malam)






Nasi Tim Ikan Bakar Beras Giling 25 90,2 1,7 0,2 19,9
Ikan Gabus Segar 100 83,9 18,2 0,7 0
Tahu 75 57 6,1 3,6 1,4
Jagung Kuning 25 27 0,8 0,3 6,3
Wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2
Daun Katuk 50 30 2,7 0,4 5,6
Minyak Goreng 5 43,1 0 5 0

Pukul 21.00 Wib (malam) Bubur Kacang Hijau Kacang Hijau 30 34,8 2,3 0,2 6,2
Gula Aren 20 73,8 0,1 0 18,8
Santan 20 21,2 0,2 2 0,9

Jumlah 2527,9 96,6 110,8 303,1













Kamis, 20 Juni 2013
KASUS
DIETETIK DASAR
(Kasus : PPOM)


¬¬¬¬¬Oleh :
EVIE SASWARI
PO.62.31.3.11.164


JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN PALANGKARAYA
TAHUN 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

laporan Praktek ITP - Pembuatan Syrup Apel

makalah dan kasus NCP Anak Sekolah ( Evie (Mhs. Gizi Reg. XII_Poltekkes P.Raya))

Kasus Pankreatitis Akut